Kota Pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini
merupakan kota perdagangan dan jasa, termasuk sebagai kota dengan tingkat
pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.
Pekanbaru mempunyai satu bandar udara
internasional, yaitu Bandar Udara
Sultan Syarif Kasim II,dan terminal
bus terminal antar kota dan antar provinsi Bandar Raya Payung Sekaki, serta dua
pelabuhan di Sungai Siak, yaitu Pelita Pantai dan Sungai Duku.
Saat ini Kota Pekanbaru sedang berkembang pesat
menjadi kota dagang yang multi-etnik, keberagaman ini telah menjadi modal
sosial dalam mencapai kepentingan bersama untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakatnya.
Masyarakat Riau yang umumnya
di kenal Melayu juga memiliki makanan atau masakan khas, diantaranya,
Bolu Kemojo adalah makanan
khas Pekanbaru, yang dipopulerkan kembali oleh ibu Dinawati yaitu pada tahun
1998. Kue Bolu ini sebelumnya hanya dibuat untuk sekedar konsumsi dalam
keluarga saja, dan tidak dijual secara komersial apalagi dijual sebagai makanan
oleh-oleh kota pekanbaru. Tapi dengan tekad yang kuat untuk menjadikan kue bolu
ini sebagi makanan khas riau, dan kemudian beliau merintis membuka gerai
pertamanya yang berkantor di Jalan Pelajar, yang sekarang jalan tersebut
berubah menjadi Jalan lain.
Roti jala adalah makanan
yang berasal dari Melayu Sumatera . Biasanya makanan ini disuguhkan
bersama kuah kari Melayu.
Di Deli makanan ini terkenal disajikan
dengan kari kambing dan acar nanas. Menurut budayawan M Muhar
Omtatok, roti jala merupakan makanan Melayu yang bisa saja teradaptasi dari
unsur India.
Kue ini namanya Asidah, teksturnya lembut dan rasanya
manis perpaduan rempah spt cengkeh, kayu manis dan daun pandan. yg anehnya kue
ini dimakan pake bawang goreng. kue ini bisa dibentuk sesuka hati.
Lempuk Durian adalah salah satu Jenis Makanan Khas
dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain
di Riau,lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa yang tak
kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari
Kabupaten Bengkalis, bahkan lempuk sudah menjadi ikon Bengkalis, jika kita
berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan
Lempuk Durian.
Diberi nama kue bangkit karena ukuran dari kue ini
setelah matang dan dikeluarkan dari oven akan berukuran dua kali lipat dari
ukuran adonan semula. Warna kue bangkit ini putih kekuningan dan kadang
dipercantik dengan diberi noktah berwarna merah di atasnya. Tekstur kue bangkit
yang sangat halus dan gampang remuk. Kue bangkit akan lumer di dalam mulut dan
mempunyai rasa yang renyah ketika dikunyah. Rasanya yang manis ini menjadi daya
tarik bagi anak-anak.
Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin
yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama
Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas
masyarakat di Riau khususnya masyarakat Selatpanjang, di Pulau Tebing Tinggi
dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti (pecahan Kab. Bengkalis), Provinsi Riau, Indonesia
Ikan Salai adalah ikan basah yang masih segar
lalu dikeringkan melalui proses pengasapan. Ikan Salai merupakan salah satu
menu makanan yang cukup terkenal terutama bagi masyarakat Riau yang
tinggal di sepanjang sungai-sungai besar yang ada di Riau , salah satunya di
Kabupaten Pelalawan.
Berikut beberapa kebudayaan dan kesenian yang ada di Riau :
Rumah Adat
Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh
daerah ini yaitu melayu, seperti : Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Salaso Jatuh
Kembar, Rumah Melayu Atap Limas, Rumah Melayu Lipat Kajang dan Rumah Melayu
Atap Lontik. Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah
panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Salaso Jatuh |
Rumah Lontik |
Pakaian Adat
Baju untuk laki-laki Melayu Riau adalah Baju Kurung Cekak Musang atau Baju
Kurung Teluk Belanga. Selain Baju Kurung Cekak Musang, busana pengantin
laki-laki adalah kain samping bermotif serupa dengan celana dan baju, distar
berbentuk mahkota dipakai di kepala, sebai warna kuning di
bahu kiri, rantai panjang berbelit dua yang dikalungkan di leher, canggai yang
dipakai di kelingking, sepat runcing di bagian depan, dan keris hulu burung
serindit pendek yang diselipkan di sebela kiri. Sementara busana yang dikenakan
perempuan berbeda-beda, perempuan memakai Baju Kurung Kebaya atau Kebaya
Pendek. Kepala hanya memakai sanggul yang dihiasi dengan bunga-bunga. Pakaian
pengantin perempuan pada Upacara Akad Nikah adalah Baju Kebaya Laboh atau Baju
Kurung teluk. Kemudian, untuk pakaian pada waktu upacara Bersanding adalah
Kebaya Laboh atau Baju Kurung Teluk Belanga.
Senjata Tradisional
Seperti daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, Riau pun memiliki senjata
tradisional dari daerah tersebut. Senjata tersebut bernama Tumbuk Lada, alat
ini biasanya digunakan untuk peretempuran. Tumbuk lada memiliki
beberapa bentuk diantaranya adalah bilah senjata tumbuk lada berbentuk badik
seperti badik sulawesi akan tetapi yang membedakan adalah bentuk
sarungnya. Selain itu, ujung pangkal sarung senjata tumbuk lada berbentuk
bundar yang dihiasi dengan ukiran yang dipahat. Lapisan pada sarung Tumbuk Lada
adalah lapisan kepingan perak yang diukir dengan pola yang rumit
Tari Tradisional
Riau pun memiliki kesenian tari tradisional seperti tari tandak. Tari
Tandak biasanya di pertunjukkan pada malam hari, tarian ini diawali dengan
semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan
pundak setiap peserta, dan berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya
ke tanah. Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan
untuk bertemu. Tari Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara
pemuda dan pemudi antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari
pertemuan acara tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak
direstui pihak keluarga
Tari Zapin berasal dari bahasa arab
yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat mengikut
rentak pukulan. Zapin merupakan
khazanah tarian rumpun Melayu yang
mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan
sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah
melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Sumber:
http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-riau.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru
http://akhirnya-tau.blogspot.com/2013/10/11-makanan-khas-melayu-riau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar